Krisis Pascabanjir: Listrik Padam 7 Hari, Keluarga Terpaksa Berjuang — Bantuan Tak Kunjung Tiba
**Tapanuli / Sibolga —** Sudah satu minggu sejak banjir besar melanda sejumlah wilayah di Sibolga, Sibabangun, hingga Sibolga-Pandan, masyarakat kini menghadapi krisis berkepanjangan: listrik padam, stok bahan pokok menipis, dan bantuan darurat belum tiba.
### 🔌 Listrik Mati, Kehidupan Terhenti
Sejumlah desa dan kecamatan dilaporkan telah mengalami padam listrik selama tujuh hari berturut-turut. Kondisi ini menyulitkan masyarakat: gelap gulita di malam hari, makanan cepat rusak, dan komunikasi terhambat.
— Warga menyebut, “tak bisa masak, tak bisa mengisi ulang ponsel, susah berhubungan dengan saudara di luar.”
### 🍞 Bahan Pokok Habis — Bantuan Lambat Tiba
Bahan pokok semakin langka. Sembako, beras, minyak goreng, bahkan air bersih, kini menjadi barang langka bagi banyak keluarga yang terdampak.
Bagi mereka yang menolak ikut penjarahan — dan tak memiliki akses ke uang tunai lewat ATM — situasinya makin sulit. Banyak warga terpaksa menempuh perjalanan jauh ke pusat kota seperti Sibolga dan Pandan untuk mendapatkan kebutuhan dasar, padahal kondisi jalan dan transportasi belum sepenuhnya pulih.
### 🛒 Penjarahan & Antrian Panjang — Persediaan di Toko dan SPBU Tipis
Di tengah kelangkaan, terjadi insiden penjarahan di beberapa titik: gudang BULOG, minimarket seperti Indomaret dan Alfamart, serta SPBU — menyebabkan antrian panjang warga yang hendak membeli bensin.
Namun, tidak sedikit warga memilih tidak ikut penjarahan — karena mempertimbangkan nilai moral atau kekhawatiran dampak hukum — tetapi kini terpaksa menanggung beban berat akibat ketiadaan uang tunai dan persediaan makanan.
### 🏥 Kesehatan & Hidup Keluarga Terancam
Padamnya listrik, serta kekurangan makanan dan air bersih, membuat kondisi kesehatan warga rentan — terutama anak-anak, lansia, dan ibu hamil. Risiko penyakit seperti dehidrasi, gangguan saluran cerna, atau infeksi meningkat.
Dalam situasi seperti ini, bantuan cepat — baik logistik, medis, maupun listrik darurat — menjadi sangat penting.
### 📣 Permintaan Mendesak untuk Bantuan & Pemulihan
Warga menuntut agar:
* **Pemerintah daerah dan pusat** segera mengirim bantuan darurat: sembako, air bersih, listrik darurat, obat-obatan.
* **Lembaga kemanusiaan / relawan** bergerak cepat membantu distribusi, terutama ke daerah paling terdampak.
* **Informasi publik** mengenai titik distribusi barang bantuan dibuat jelas agar tidak terjadi penumpukan atau penyalahgunaan.
* **Pemulihan infrastruktur** (listrik, jalan, ATM) diprioritaskan agar masyarakat bisa menjalani kehidupan normal kembali.
### 💔 Harapan di Tengah Krisis
Banyak keluarga berharap agar kondisi bisa segera kembali normal — agar anak-anak bisa sekolah, ekonomi lokal bangkit kembali, dan rasa aman kembali pulih.
> “Semoga bantuan cepat datang, listrik nyala lagi, dan kita bisa kembali hidup normal,” ujar seorang ibu rumah tangga di salah satu dusun terdampak.
(TIM)




.png)
