Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan WJMB

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Krisis Pascabanjir: Listrik Padam 7 Hari, Keluarga Terpaksa Berjuang — Bantuan Tak Kunjung Tiba

Selasa, 02 Desember 2025 | Desember 02, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-12-02T11:12:14Z



Krisis Pascabanjir: Listrik Padam 7 Hari, Keluarga Terpaksa Berjuang — Bantuan Tak Kunjung Tiba




**Tapanuli / Sibolga —** Sudah satu minggu sejak banjir besar melanda sejumlah wilayah di Sibolga, Sibabangun, hingga Sibolga-Pandan, masyarakat kini menghadapi krisis berkepanjangan: listrik padam, stok bahan pokok menipis, dan bantuan darurat belum tiba.




### 🔌 Listrik Mati, Kehidupan Terhenti

Sejumlah desa dan kecamatan dilaporkan telah mengalami padam listrik selama tujuh hari berturut-turut. Kondisi ini menyulitkan masyarakat: gelap gulita di malam hari, makanan cepat rusak, dan komunikasi terhambat.

— Warga menyebut, “tak bisa masak, tak bisa mengisi ulang ponsel, susah berhubungan dengan saudara di luar.”

### 🍞 Bahan Pokok Habis — Bantuan Lambat Tiba



Bahan pokok semakin langka. Sembako, beras, minyak goreng, bahkan air bersih, kini menjadi barang langka bagi banyak keluarga yang terdampak.

Bagi mereka yang menolak ikut penjarahan — dan tak memiliki akses ke uang tunai lewat ATM — situasinya makin sulit. Banyak warga terpaksa menempuh perjalanan jauh ke pusat kota seperti Sibolga dan Pandan untuk mendapatkan kebutuhan dasar, padahal kondisi jalan dan transportasi belum sepenuhnya pulih.

### 🛒 Penjarahan & Antrian Panjang — Persediaan di Toko dan SPBU Tipis

Di tengah kelangkaan, terjadi insiden penjarahan di beberapa titik: gudang BULOG, minimarket seperti Indomaret dan Alfamart, serta SPBU — menyebabkan antrian panjang warga yang hendak membeli bensin.

Namun, tidak sedikit warga memilih tidak ikut penjarahan — karena mempertimbangkan nilai moral atau kekhawatiran dampak hukum — tetapi kini terpaksa menanggung beban berat akibat ketiadaan uang tunai dan persediaan makanan.

### 🏥 Kesehatan & Hidup Keluarga Terancam

Padamnya listrik, serta kekurangan makanan dan air bersih, membuat kondisi kesehatan warga rentan — terutama anak-anak, lansia, dan ibu hamil. Risiko penyakit seperti dehidrasi, gangguan saluran cerna, atau infeksi meningkat.

Dalam situasi seperti ini, bantuan cepat — baik logistik, medis, maupun listrik darurat — menjadi sangat penting.

### 📣 Permintaan Mendesak untuk Bantuan & Pemulihan

Warga menuntut agar:

* **Pemerintah daerah dan pusat** segera mengirim bantuan darurat: sembako, air bersih, listrik darurat, obat-obatan.
* **Lembaga kemanusiaan / relawan** bergerak cepat membantu distribusi, terutama ke daerah paling terdampak.
* **Informasi publik** mengenai titik distribusi barang bantuan dibuat jelas agar tidak terjadi penumpukan atau penyalahgunaan.
* **Pemulihan infrastruktur** (listrik, jalan, ATM) diprioritaskan agar masyarakat bisa menjalani kehidupan normal kembali.

### 💔 Harapan di Tengah Krisis

Banyak keluarga berharap agar kondisi bisa segera kembali normal — agar anak-anak bisa sekolah, ekonomi lokal bangkit kembali, dan rasa aman kembali pulih.

> “Semoga bantuan cepat datang, listrik nyala lagi, dan kita bisa kembali hidup normal,” ujar seorang ibu rumah tangga di salah satu dusun terdampak.

(TIM)


×
Berita Terbaru Update