Andam Dewi, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara — 25 Oktober 2025
Kebersamaan dan rasa bangga menjadi satu dalam perayaan Hari Ulang Tahun ke-3 Parsadaan Pomparan Raja Sigalingging (PPRS) se-Indonesia, yang digelar secara khidmat dan meriah di Sumur Op Bada Sigalingging, Desa Lobu Tua, Kecamatan Andam Dewi, Kabupaten Tapanuli Tengah.
Acara bersejarah ini dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat dan pemerintah daerah, mulai dari Ketua Umum PPRS, Kolonel Corri Sigalingging, danKetua DPC PPRS Tapanuli Tengah, Sawaluddin Sigalingging, hingga unsur Forkopimca seperti Camat Andam Dew,Danramil, Kapolsek Barus, Kepala KUA, Kepala Desa Lobu Tua, serta tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, pemuda , dan para awak media Online.
Dalam sambutannya, Kolonel Corri Sigalingging menekankan pentingnya menjaga jati diri sebagai keturunan Raja Sigalingging yang dikenal dengan semangat gotong royong, kejujuran, dan rasa hormat terhadap leluhur.
“Kita bukan hanya sekadar berkumpul untuk merayakan ulang tahun organisasi, tetapi juga memperkuat tali silaturahmi antar sesama pomparan di seluruh Indonesia. PPRS harus menjadi contoh kebersamaan yang membawa manfaat bagi masyarakat luas,” ujar Kolonel Corri Sigalingging di hadapan para undangan.
Sementara itu, Ketua DPC PPRS Tapanuli Tengah, Sawaluddin Sigalingging, menyampaikan bahwa usia tiga tahun adalah awal bagi organisasi untuk memperkokoh struktur dan memperluas kegiatan sosial kemasyarakatan.
“Kami ingin PPRS menjadi wadah yang mampu berperan dalam pembangunan daerah, menanamkan nilai-nilai adat, serta mendorong generasi muda untuk tetap bangga dengan identitas marganya,” ucap Sawaluddin.
Acara HUT ke-3 ini diisi dengan berbagai kegiatan seperti doa bersama, prosesi adat, hiburan budaya Batak, serta ramah tamah antar keluarga besar Sigalingging. Momentum ini menjadi simbol kebangkitan solidaritas marga yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia maupun luar negeri.
Selain menjadi ajang silaturahmi, kegiatan ini juga mencerminkan semangat keterbukaan informasi dan sinergi antara masyarakat adat dan pemerintah daerah.
Kehadiran unsur Forkopimca, tokoh agama, dan tokoh adat menunjukkan bahwa nilai kebersamaan dan saling menghormati masih terjaga kuat di tengah keberagaman.
Acara berlangsung dengan penuh keakraban dan kekeluargaan, ditutup dengan doa syukur di Sumur Op Bada Sigalingging — lokasi yang memiliki nilai sejarah dan spiritual bagi pomparan Raja Sigalingging.
Melalui kegiatan ini, PPRSnya menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi positif bagi bangsa, sejalan dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, yang menjamin hak masyarakat untuk mendapatkan informasi yang benar, adil, dan membangun semangat
nasionalisme berbasis budaya.
"Kebersamaan adalah kekuatan, persaudaraan adalah warisan —Sigalingging Marsada, Marsitua, Marhite dohot Marhormat!"
( BIRO TAPTENG)
.png)


